Dalam dunia satwa, beberapa induk punya cara yang berbeda untuk jadi "ibu" yang baik. Berikut ini adalah beberapa teknik aneh untuk jadi ibu yang baik dalam dunia satwa.
1. Ayam
Ayam harus menghasilkan kalsium karbonat yang banyak untuk kulit telur. Ketika ayam tidak memperoleh cukup kalsium pada makanan, ayam akan menggunakan kalsium dari tulang mereka sendiri untuk digunakan dalam pembuatan kulit telur.
2. Burung Cuckoo
Cuckoo melepaskan tanggung jawab mengurus anak pada burung lain. Diam-diam mereka menaruh telur di sarang burung lain, biasanya spesies burung yang lebih kecil. Ketika menetas, anak burung cuckoo lebih besar dari anak burung lain.
Dengan demikian anak burung cuckoo dapat memaksa anak-anak yang lain untuk keluar dari sarang dan mati. Ia pun memperoleh berhatian penuh dari induk yang terpaksa mengadopsinya.
3. Semut Pengisap Darah
Ini orang tua yang mengajarkan anaknya untuk jadi "kanibal". Induk semut Adetomyrma, juga semut pekerja, membuat lubang di tubuh bayi-bayi semut untuk menyedot cairan tubuh, yang seperti darah pada mamalia. Semut-semut bayi yang disedot cairan tubuhnya itu tidak mati.
Para ilmuwan belum mengetahui alasan penyedotan cairan tersebut. "Mungkin latihan kebiasaan," jelas ilmuwan. Kebiasaan yang dimaksud adalah kebiasaan transfer cairan antarsemut saat dewasa.
4. Paus Abu-abu
Paus bernama latin Eschrichtius robustus ini melakukan perjalanan sangat jauh untuk melindungi anak mereka. Mereka bermigrasi dari Kutub Utara yang dingin tapi kaya sumber makanan ke lepas pantai Meksiko yang tropis tapi miskin sumber makanan untuk melahirkan.
Migrasi ini dilakukan agar anak-anak mereka nanti terhindar dari predator. Dengan terbebas dari predator, paus dapat memberi makan dengan susu kaya lemak (53 persen lemak) dan memberi waktu pada anak-anak mereka untuk membentuk lapisan lemak sebelum kembali ke Kutub Utara yang dingin.
Induk paus bisa merasa lapar berbulan-bulan meskipun harus menghasilkan susu berkalori tinggi. Pada masa ini, mereka dapat kehilangan bobot hingga 8 ton.
5. Laba-laba
Pada beberapa laba-laba Stegodyphus sp., pengasuhan tidak sekadar mengawasi sarang. Induk menempelkan telur-telur mereka ke jaring dan mengawasinya sampai telur menetas. Setelah itu, induk makan seperti biasa, tetapi merelakan sebagian besar makanan menjadi sup nutrisi untuk keturunannya.
Ketika bayi-bayi mereka sudah berumur sekitar sebulan, induk akan terlentang. Anak-anak mereka naik ke atas tubuh induk dan membunuhnya dengan menyuntikkan racun yang menghancurkan isi tubuh. Tubuh sang induk dimakan. Setelah itu, anak-anak laba-laba akan saling kanibal sebelum meninggalkan sarang.
6. Kutu Laut
Melahirkan bisa jadi proses yang menyakitkan. Bayangkan sebuah kutu laut. Saat melahirkan, ia membiarkan bayi-bayinya membuka jalan sendiri dengan menggerogoti tubuhnya dari dalam.
7. Katak Beracun
Katak beracun Dendrobates azureus bisa jadi induk super. Setelah bertelur dan menetaskan, katak berwarna merah tersebut membawa anak-anaknya, satu per satu, ke atas pohon yang tingginya bisa mencapai 30 meter.
Di atas, ia mencari semacam kubangan air di daun. Satu kubangan untuk satu anak. Katak beracun itu memberi makan anak-anaknya dengan telur yang tidak dibuahi selama enam hingga delapan minggu.
Artikel Terkait: