Afriani Susanti, pengemudi Xenia maut (Foto: Dok RCTI)
JAKARTA - Lima hari terakhir ini, Afriani Susanti (29), menjadi pembicaraan hangat di masyarakat luas. Wanita bertubuh subur ini mendadak terkenal setelah Daihatsu Xenia nopol B 2479 XI yang dikendarainya menelan korban sembilan tewas dan tiga luka, Minggu lalu.
Publik semakin jengkel karena tak ada tanda-tanda penyesalan dari Afriani setelah menabrak pejalan kaki yang tak berdosa. Bahkan, dia masih sempat memainkan BlackBerry tanpa peduli sedikit pun terhadap korban yang bergelimpangan. Sikap cuek Afriani tersebut akibat dari pengaruh ekstasi dan minuman keras yang dikonsumsi beberapa jam sebelum kejadian.
Pengaruh barang haram tersebut masih terasa ketika pelaku menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Baru sehari kemudian, pengaruh ekstasi tersebut sedikit demi sedikit hilang, dan pelaku mulai sadar. Sejak itulah, pelaku sering terlihat termenung dalam sel. Kini setelah empat hari mendekam di sel Polda Metro Jaya, kondisi Afriani masih sehat dan baik-baik saja, tak seperti orang yang mengalami musibah.
Menurut petugas jaga yang enggan disebutkan namanya, Afriani sejak ditahan selalu dikunjungi teman-temannya. Begitu pun dengan tiga rekannya. Saat kunjungan itulah mereka terlihat saling tertawa seolah tak terjadi sesuatu. “Namun, terkadang pula mereka berpelukan karena sedih. Seandainya butuh teman ngobrol, petugas polisi wanita juga disiapkan,” kata petugas, Rabu (25/1/2012) malam.
Pada hari pertama ditahan, sekira empat sahabat mereka datang dengan membawa baju, bantal, dan selimut untuk para tersangka. Afriani yang ditahan sendiri juga sering dibawa keluar untuk menjalani pemeriksaan terkait dengan kasus kecelakaan. ”Semuanya terlihat sehat, tapi terkadang Afriani memang terlihat murung,” ujarnya. Dia memastikan tak ada perlakuan istimewa terhadap Afriani dan ketiga kawannya.
Empat tersangka tersebut tinggal dalam sel yang berbeda. Namun, perlakuan yang diterima keempatnya tetap sama. Tiga teman Afriani yang ikut ditahan adalah Adistina Putri Grani (26), Deny Mulyana (30), dan Arisendi (34).
”Semuanya menempati sel yang sama dengan tahanan lainnya,” katanya. Afriani dan Adistina menempati satu blok yang sama, sementara dua rekannya yang lain menempati blok lainnya.
Sejak ditahan, para tersangka sering keluar sel untuk menjalani pemeriksaan, termasuk Afriani yang sering dibawa oleh Unit Laka Lantas Polda Metro Jaya. Selain itu, mereka juga diperiksa di Direktorat Reserse Narkoba. Petugas itu kembali menegaskan bahwa sehari-hari Afriani terlihat normal dan tidak mengalami depresi yang mendalam. ”Memang terkadang dia murung.Tapi kalau diajak bicara,dia pasti menanggapinya,” jelasnya.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nugroho Aji mengatakan, sampai saat ini memang masih dilakukan pemeriksaan terhadap keempat tersangka. Bahkan, dia menegaskan bahwa para pelaku di sel kebanyakan hanya untuk beristirahat sebentar, bila siangnya para pelaku dibawa untuk pengembangan kasus narkobanya.
”Kalau Afriani, juga masih menjalani pemeriksaan di Ditlantas,” ujarnya.
(Koran SINDO//ded)
Artikel Terkait: