Bayangkan hidup sebagai permainan dimana anda jadi tukang sulap yang melempar lima bola untuk menangkapnya kembali secara bergantian. Kelima bola itu bernama kerja, keluarga, kesehatan, sahabat dan spirit. Anda harus menjaga kelimanya tetap di udara.
Anda akan segera memahami, kerja itu bola karet. Jika jatuh bisa melambung ke atas lagi. Keempat bola lainnya adalah keluarga, kesehatan, sahabat dan spirit, terbuat dari kaca yang sekali jatuh tak bisa diubah, tergores, retak, rusak, atau bahkan hancur berkeping - keping dan tak akan sama lagi seperti semula. Pahami ini, karena semua itu dapat membuat kita berpikir semakin dewasa. Caranya antara lain sebagai berikut:
Jangan membandingkan nilai anda dengan orang lain karena semua orang itu beda. Kita semua istimewa. Jangan tetapkan tujuan karena orang lain menganggapnya penting. Hanya anda sendiri yang tahu apa yang terbaik untuk anda.
Jangan anggap remeh sesuatu yang paling dekat di hati. Pertahankan seperti anda mempertahankan hidup anda. Tanpa hal ini, hidup tak akan berarti.
Jangan biarkan hidup mengalir keluar lewat celah jari dengan hidup dimasa lalu atau untuk masa depan. Dengan menjalani hidup sehari demi sehari, anda menjalani seluruh hari dari hidup anda.
Jangan menyerah jika anda masih punya sesuatu untuk diberikan. Tak ada yang benar - benar berhenti sebelum anda berhenti mencoba. Jangan takut mengakui anda kurang dari sempurna. Benang rapuh inilah yang mengikat kita bersama.
Jangan takut menghadapi resiko, hanya dengan mengambil resiko, kita belajar berani. Jangan menolak cinta dengan mengatakan mustahil cari waktu. Cara tercepat menerima cinta adalah dengan memberi, cara tercepat kehilangan cinta adalah menggenggamnya erat - erat.
Jangan menjalani hidup secara cepat sampai anda bukan hanya lupa anda darimana tapi juga anda akan kemana. Jangan lupa, kebutuhan emosional terbesar seseorang adalah merasa dihargai.
Jangan takut belajar, pengetahuan itu kekayaan yang tidak berat dan selalu mudah dibawa. Hidup bukan perlombaan, tapi sebuah perjalanan untuk dinikmati di sepanjang jalan.
Artikel Terkait: