Seorang pria Cina yang mengalami keterbelakangan mental harus menjalani seluruh hidup di dalam kurungan kayu karena keluarganya tidak mampu merawatnya.
Hal tragis itu dialami oleh Wei Yun (23 tahun), pria malang asal desa Gongchuan, Provinsi Guangxi, Cina bagian Selatan. Wei tidak dapat berjalan atau berbicara dan hanya bisa merangkak.
Sewaktu bayi, ia masih bisa berjalan di sekitar rumah, namun peristiwa mengerikan menimpanya, saat usianya menginjak dua tahun ia menabrak panci yang berisi air mendidih dan akibat insiden itu ia nyaris meninggal dunia.
Sejak insiden itu orang tuanya mulai mengurungnya dalam sangkar kayu untuk menjaga keselamatannya.
Ayah Wei bekerja jauh dari rumah dan jarang memiliki waktu untuk mengunjunginya, sehingga tidak ada satu orang pun yang menjaga Wei saat ibu tiri nya, Nong bekerja di siang hari. Karena hal itulah Nong dengan terpaksa mengurung Wei dalam kurungan sepanjang hari samapai ia pulang ke rumah.
"Ini adalah pilihan sulit baginya, di satu sisi ia harus menjaga Wei Yun tetapi di sisi lain dia harus melakukan pekerjaan di sawah dan pekerjaan lainnya untuk menafkahi keluarganya," ujar seorang tetangga seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (7/2/2012).
Kebanyakan penduduk Cina yang mengalami keterbelakangan mental dipaksa untuk hidup dengan cara yang paling mengerikan dan tak pernah terbayangkan oleh kita terutama di daerah pedesaan dimana kemiskinan merajarela dan tidak ada fasilitas memadai untuk merawat mereka.
Apa yang diderita Wei Yun mirip dengan yang dialami Tang Zuhua dari Chongqing, Cina. Pria 40 tahun itu dikurung di dalam kandang selama 23 tahun oleh ibunya.
Artikel Terkait: