Jakarta - Bentrokan yang terjadi antara pelajar SMA 6 Jakarta dengan puluhan wartawan sudah berhenti. Sekitar 50 wartawan lantas berkumpul di Polres Jakarta Selatan. Akibat peristiwa itu, seorang wartawan terluka.
Bentrokan berhenti sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (19/9/2011). Setelah aksi saling pukul berhenti, para wartawan mengambil kendaraannya dan bergerak menuju Polres Jaksel.
Begitu juga dengan para pelajar SMA 6. Pelajar yang terlibat bentrok dengan wartawan sudah berada di dalam sekolah. Meski wartawan sudah membubarkan diri dan pelajar masuk ke area sekolah, puluhan polisi masih berjaga di lokasi.
Pantauan detikcom, usai bentrokan, ada seorang fotografer Kompas Banar Fil Ardhi yang mengalami luka. Banar terluka di bagian dahi kirinya. Banar sempat dibawa ke Polsek Kebayoran Baru. Sementara itu kaca mobil Trans TV retak di bagian depan terkena lemparan batu.
Aksi ini bermula saat wartawan Trans7 mengalami penganiayaan saat melakukan aktivitas jurnalistik. Reporter Oktaviardi mengambil gambar saat anak-anak SMA 70 dan SMA 6 tawuran di sekitar kawasan Blok M pada Jumat (16/9), pukul 18.30 WIB.
Octaviardi kemudian dikeroyok oleh sejumlah siswa berseragam tersebut. Tak hanya dikeroyok, kaset rekaman berisi tawuran antar pelajar itu pun ikut dirampas.
Metrotvnews.com, Jakarta: Bukan hanya akun @Gilang_Perdanaa yang mengumbar perilaku yang tidak terpujinya dalam memukuli wartawan. Kicauan Gilang yang disinyalir sebagai pelajar SMA 6 Kebayoran Baru Jakarta tersebut juga didukung oleh teman-temannya di dunia maya.
Kicauan @Gilang_Perdanaa yang berbunyi "Puas gua mukulin wartawan di jalur sampe bonjok2 emosi bet gua" dibalas oleh pemilik akun @AstridAdriani dengan kata-kata "haha saik ._. Wartawannya semoga mati deh
".
Selain akun @Gilang_Perdanaa, akun lainnya juga mengumbar dendam kebanggaan atas perilaku pelajar anarkis yang tidak terpuji tersebut.
"Mampus lu wartawan gegerotak, makanya jangan cari masalah, mahakam keras bos," tulis akun@danoe12 yang ditulis milik Danu Ismail, Senin (19/9).
Ketiga akun tersebut kini diblokir oleh pemiliknya setelah mendapatkan protes dari sejumlah orang yang juga pemilik akun Twitter.
Dalam aksi brutal pelajar SMAN 6 Jakarta itu, sejumlah pewarta foto mengalami luka lebam, yaitu Panca Syurkani (Media Indonesia), Yudistiro Pranoto (Seputar Indonesia), Banar Fil Ardhi (Kompas.com), Septiawan (Sinar Harapan), dan Doni (Trans TV).(MI/DNI)
Pelaku
Ni Dia TimelinenyaTambahanNama Gilang Perdana langsung menjadi pembicaraan di kalangan pengguna jejaring sosial di Indonesia setelah pemilk akun Twitter dengan nama @Gilang_perdanaa mengaku puas memukuli wartawan dalam kisruh di SMAN 6 Jakarta Selatan, tadi siang. Tak hanya komentarnya dikecam, bak buronan, identitasnya pun langsung dilacak bermai-ramai.
Tak lama setelah mendapat banyak kecaman di Twitter, akun tersebut pun dilaporkan banyak pengguna Twitter langsung berubah-ubah nama menjadi @giper2k11 dan @gilaaangsss sebelum menjadi @slaayyyy yang tertutup untuk umum. Para pengguna Twitter pun terus memantau pergerakan pemilik akun tersebut.
Identitas Gilang yang mulai tercium. Akun dengan nama @Gilang_perdanaa pun muncul lagi. Entah siapa yang membuat, yang pasti itu adalah akun baru karena dibuat 19 September 2011, sementara akun @slaayyy dibuat 1 September 2009. Di akun yang baru itu, diungkapkan dengan rinci identitas Gilang Perdanaa. Antara lain disebutkan alamat Facebook, alamat di Kaskus, alamat instant Messenger Yahoo Messenger, email, MSN Messenger, serta satu buah fotonya. Meskipun nama Gilang di Facebook adalah siswa SMAN 6, belum pasti apakah identitas tersebut adalah pemilik akun sebelumnya yang mengaku memukuli wartawan.
Namun, polisi berjanji akan mengusut siapa pemilik akun Twitter tersebut untuk mengungkap pelaku pemukulan terhadap wartawan. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Imam Sugianto, mengungkapkan pihaknya akan mengusut bukti-bukti terkait kericuhan antara wartawan dengan siswa SMAN 6 Jakarta siang tadi. Bukti yang akan diusut salah satunya adalah status Twitter yang diduga dimiliki salah seorang siswa SMAN 6 Jakarta dan mantan siswa SMP 29 Jakarta.
Kericuhan siang tadi berawal dari kasus penganiayaan wartawan Trans7, Oktaviardi pada Jumat (16/9/2011). Saat itu, Okta dikeroyok siswa SMA lantaran mengambil gambar tawuran di luar areal SMAN 6 Jakarta. Para siswa pun menyita rekaman kaset dari Okta. Atas tindakan ini, puluhan wartawan menggelar aksi damai memprotes tindakan represif tersebut di depan SMAN 6 Jakarta di wilayah Bulungan, Jakarta Selatan siang ini. Entah karena apa, gerombolan siswa SMAN 6 menyerang wartawan. Ratusan siswa SMAN 6 Jakarta turun ke jalan melawan sekitar 50 wartawan yang hadir. Tembakan peringatan kepolisian pun akhirnya dikeluarkan.