Pria ini meninggal dunia hampir setahun lalu. Namun, keluarga dan kawan-kawan menerima pesan-pesan darinya. Pesan yang begitu pribadi, sehingga berkesan ia sebenarnya masih hidup.
Jack Froese meninggal dunia pada Juni 2011 dalam usia 32 tahun, karena penyakit jantung. Lima bulan setelah meninggal, diberitakan Daily Mail, beberapa orang terdekatnya mulai menerima email misterius dari akun mendiang.
Beberapa email itu menyebutkan pembicaraan pribadi antara dia dan orang ia kirimi pesan, sebelum Froese meninggal. Keluarga Froese yakin tak ada yang memiliki password akun tersebut dan tak yakin bahwa akunnya diretas.
Salah satu penerimanya adalah sahabat dekat Froese selama 17 tahun terakhir, Tim Hart. Ia terkejut menerima email tersebut. “Satu malam pada November lalu, saya sedang duduk di sofa saat sedang memeriksa ponsel saya dan tiba-tiba email itu muncul,” ujarnya.
Hart luar biasa terkejut melihatnya. Email itu singkat, tapi merujuk pada hal yang hanya diketahui mereka berdua. Judul email tersebut, I’m watching. Isinya, Did you hear me? I’m at your house. Clean your f***ing attic!!!
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, pesan itu berbunyi “Apa kau dengar aku? Aku di rumahnya. Bersihkan lotengmu!!!” Hart langsung teringat, sesaat sebelum sahabatnya itu meninggal, mereka berbincang di loteng rumahnya. Froese menggodanya mengenai loteng yang berantakan itu.
Bukan hanya Hart, seorang sepupu bernama Jimmy McGraw juga menerima pesan dari Froese yang menanyakan mengenai cedera mata kaki. Padahal, McGraw mengalami cedera mata kaki setelah Froese meninggal dunia.
Siapa pengirim pesan-pesan itu, masih misteri bagi orang-orang yang mengenal Froese. Namun, mereka semua menerimanya sebagai ‘hadiah’. Mereka tak berniat menyelidikinya dan berpikir Froese benar-benar mengirimkannya dan bukan sekadar lelucon dari orang lain dengan akun Froese.
“Beberapa orang sedih, lainnya gembira. Bagi saya, ini cara agar orang terus membicarakan mengenai dirinya,” tutur ibu Froese, Patty. Froese juga diketahui tidak ikut layanan yang menawarkan untuk mengirimkan pesan-pesan setelah orang tersebut meninggal. (inilah.com)
Artikel Terkait: