Iblo.US - Ini bukan fenomena asing yang datang dari luar angkasa, melainkan fenomena yang muncul seiring berjalannya waktu, sehingga sampailah kita di era modern nan informasi yang begitu cepat.
Terutama anak muda, yang mudah menggebrak kekreatifan di sekitar lingkungannya (sebaya-red) dengan berbagai “istilah” kata/bahasa yang dianggapnya sebagai icon anak muda banget, gaul, funky dan sebagainya.
Sehingga muncullah berbagai istilah-istilah yang trekadang hanya anak muda saja yang tahu, dan tidak kepada para orang tua.
Era moderen dan informasi yang begitu cepat dan mudah diakses, gak jarang bahasa-bahasa planet mudah didapat/baca via Twitter, Facebook dan jejaring sosial lainnya.
Oke, berhenti. basa-basinya jangan terlalu panjang!
Ada yang tahu kapan munculnya bahasa alay,lebay,galau etc?
Atau bahasa ┒(’o’┒) LO , (┌’,’┐) GUE = ┒(⌣˛⌣)┎ END ! (elo, gue, end) yang populer diucap dengan mimik muka dan bibir yang seakan mau muntah?
Lupakan, kalau gak ada yang tahu berarti anda sudah terlalu Lansia untuk mengikuti langkah perkembangan anak muda sekarang, patut ditiru? Tidak, menurut aku. Tapi terserah menurut anda.
Basik, kalau masih membahas bahasa diatas. Sekarang yang lagi gencar adalah bahasa “cara menjawab” anak muda sekrang ini, sebentar. Aku mau memperjelas sebenarnya bahasa ini sudah lama ingin ditulis tapi aku baru sempat menulisnya (alasan biar gak dianggap kuper).
Jadi, sebagian anak muda sekarang kalau menjawab sebuah Pernyataan, statement, opini atau Curhatan gitu. Pasti …. (dalam dialog)
Cowok : “Say, besok gue ulang tahun sayyy! Gue seneng banget getooo”
Cewek : “Terus, gue harus bilang HOREE Geto??”
Cowok : “ ppfffttttttttt…”
Cewek 1 : “hey, cipikaaa cipikiiii temenss cemuaa”
Cewek 2 : “eh, lo kesambet ya?”
Cewek 1 : “etdeh, tega bener tau gak tau gak, si aldi cowok ganteng itu, iya yang brewokan kayak sule, sekarang Giginya di behel lho..serius!”
Cewek 2 : “Trus MASALAH buat Gue?, Terus gue harus SALTO geto?”
Cewek 1 : “Masalah banget!” (sambil minum 3 gelas es teh)
Okeskip, terlepas disengaja atau tidaknya “cara menjawab” seperti itu sepertinya kurang etis dan sopan. Walaupun bercanda, tapi tetap aja membawa dampak. Tapi ada juga yang bercanda dan tidak dianggap serius, tergantung individu masing-masing.
Walaupun bernuansa komedian katakanlah, sebaiknya “cara menjawab” seperti itu jangan disering-seringkan, Perilaku dan ucapan bisa jadi mencerminkan kepribadian, dan gak mau kan kepribadian anak muda sekarang dipertaruhkan dengan hal serperti itu?
Coba Diskusikan sama Pak Mario Teguh? Apa tanggapannya.