Jakarta, Jumlah bakteri di kemaluan wanita ternyata dari waktu ke waktu tidak pernah stabil. Jumlahnya turun naik kadang banyak, kadang sedikit tergantung tingkat keasaman (pH) di vagina.
Bakteri tertentu pada vagina memang memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan organ reproduksi Anda. Akan tetapi, seiring berkembangnya waktu, bakteri tersebut dapat menigkat jumlahnya dan dapat menyebabkan tumbuhnya mikroba dalam vagina.
Banyak orang berpikir bahwa bakteri baik pada vagina dapat melindungi terhadap infeksi, terutama bakteri dari genus Lactillus yang menghasilkan asam laktat dan menjaga pH pada vagina.
Namun hanya sedikit yang mengetahui bahwa komunitas bakteri tertentu dapat mengalami peningkatan jumlah populasi dari waktu ke waktu yang dapat berbahaya.
Jenis bakteri tertentu yang populasinya meningkat akan menyebabkan microbiome vagina, tetapi kondisi tersebut tidak sama pada semua wanita. Ada beberapa wanita yang memiliki populasi bakteri vagina yang stabil dan ada yang melimpah.
"Perubahan populasi bakteri cenderung bertepatan dengan periode menstruasi dan aktivitas seksual. Periode menstruasi dan aktivitas seksual telah dikaitkan dengan perubahan populasi bakteri, tetapi faktor tersebut juga tidak selalu konsisten pada masing-masing wanita, faktor lain mungkin juga berpengaruh," kata Jacques Ravel, PhD, dari University of Idaho seperti dilansir dari medpagetoday, Senin (14/5/2012).
Ravel dan beberapa rekan peneliti yang lain menggunakan teknologi genomik untuk meneliti urutan RNA bakteri vagina dan melihat apakah populasi bakteri tersebut dapat berubah atau tetap stabil.
Penelitian dilakukan terhadap 32 wanita sehat dengan melakukan swab vagina lebih dari 16 minggu dan membuat catatan kegiatan hariannya. Kebanyakan wanita memiliki lima jenis komunitas bakteri dalam vaginanya dan didominasi oleh spesies Lactobacillus crispatus, gasseri atau iners.
"Faktor-faktor tersebut perlu menjadi subjek penelitian selanjutnya agar dapat ditemukan strategi pengobatan yang lebih baik untuk wanita dengan kondisi bacterial vaginosis. Penelitian ini tidak hanya dapat meningkatkan akurasi diagnostik, tetapi juga dapat menawarkan cara untuk memprediksi kerentanan dan risiko infeksi," kata Ravel.
Perawatan individual lebih bisa bermanfaat untuk mencegah berkembangnya bakteri vagina, meskipun antibiotik juga banyak bekerja pada beberapa orang.
"Selama pH masih seimbang, tidak akan terjadi perubahan populasi bakteri vagina sehingga kemungkinan gejala infeksi kecil," kata Ravel.
Judul : Tips Wanita 'Jumlah Bakteri di Miss V Bisa Turun Naik
Deskripsi : Jakarta, Jumlah bakteri di kemaluan wanita ternyata dari waktu ke waktu tidak pernah stabil. Jumlahnya turun naik kadang banyak, kadang sedi...