Membesarkan anak perempuan agaknya memiliki tantangan tersendiri, yang mungkin jauh lebih berat dibandingkan anak laki-laki. Bukan sekadar mengajarkan anak menjaga harga diri, tapi juga bagaimana menyiapkannya sebagai wanita mandiri yang mampu bersaing dengan pria.
Membesarkan anak perempuan kerap tersandung masalah sudut pandang pria. Role model anak-anak perempuan seperti barbie pun menggiring pemahaman bahwa wanita hanya berkutat pada keindahan fisik semata. Belum lagi acara di televisi yang mencitrakan wanita dewasa sebagai tukang gosip.
Menurut Amy Sluss, pendiri Fabulous to Be Female, sebuah organisasi pemberdayaan wanita, yang harus dilakukan pertama kali dalam membesar anak adalah tidak membiarkan gambaran wanita dan penampilannya melekat pada pikirannya.
Berpenampilan menarik penting tapi bukan segalanya. Sebaliknya, lakukan 7 langkah membesarkan anak berikut ini.
1. Puji semua keahliannya, tidak hanya penampilannya.
“Kita semua selalu ingin tahu apakah kita berpenampilan menarik hari ini, jadi jangan ragu mengatakan dia terlihat cantik,” ujarnya. Namun, pujian ini juga berlaku pada kemampuannya yang lain, entah itu menggambar, berbicara, membaca, atau ketika ia membantu kakak laki-lakinya.
2. Ajak anak Anda berolahraga dan melakukan kegiatan lain.
Tawarkan anak Anda mencoba segala sesuatu dari menari, berenang, hingga bermusik. “Anak perempuan yang menemukan apa yang mereka sukai sejak awal cenderung memiliki persahabatan yang tahan lama dan percaya diri,” ujar psikolog Nancy Mramor.
Mengetahui olahraga sejak dini juga bermanfaat agar ia tumbuh menjadi wanita yang sehat dan percaya diri.
3. Ajarkan mereka tentang pubertas sejak dini
Tentu tidak diperlukan percakapan serius, tetapi semakin sering Anda menyinggung bagaimana tubuh wanita berubah, dia akan semakin bersiap dan tidak keget ketika masa pubertas datang, pembicaraan tentang seks dan kencan pun akan lebih mudah Anda lakukan.
Ketika tiba saatnya Anda membicarakan tentang seks, cobalah untuk membuang jauh-jauh rasa tidak nyaman pada diri Anda. Jika Anda benar-benar tidak nyaman, katakan saja pada anak Anda. Buku mengenai pertumbuhan tubuh anak perempuan bisa membantu Anda dalam menjelaskan hal tersebut dan bisa menjadi bahan diskusi yang menarik bagi Anda dan anak perempuan Anda.
4. Jelaskan perbedaan fantasi dan realitas.
Adalah normal jika anak perempuan sangat menyukai dongeng dan berkostum layaknya seorang putri. Tapi, selalu dampingi anak Anda dengan mengatakan bahwa dongeng tersebut hanya sebuah fantasi dan wanita dapat tetap berdiri tanpa harus bergantung pada seorang pria. Hal ini bukan berarti Anda harus melarangnya memiliki fantasi, tapi selalu berikan gambaran-gambaran realitas padanya.
5. Fokus pada kesehatan bukan menjadi kurus.
Menurut penelitian Universitas Western Oregon, orangtua yang tidak bahagia dengan bentuk tubuhnya lebih cenderung memiliki anak yang tidak menyukai bentuk tubuhnya. Pastikan Anda selalu menjadi role model baginya untuk tetap sehat dan bangga dengan apa yang ia miliki.
Caranya, dengan selalu mengatur menu makanan sehat tepat kalori, mengajaknya selalu berolahraga, dan selalu mengatakan bahwa tubuh yang sehat selalu membuat penampilan terlihat menarik.
6. Jangan lupa pengaruh laki-laki
Membesarkan anak perempuan bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda. Ketika anak Anda memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya, ia akan cenderung memiliki hubungan yang baik dengan pria ketika dewasa.
Secara natural, sosok ayah memberikan perhatian yang berbeda pada anak perempuannya seperti melakukan aktivitas fisik bersama. Jadi, jangan pernah larang suami Anda jika ia mengajak anak perempuan Anda bersepeda, memancing, atau membetulkan mesin mobil. “Pria kerap berbicara dengan anaknya ketika melakukan aktivitas,” ujar Mramor.
Ingat juga, anak perempuan biasanya memperhatikan ayahnya memperlakukan wanita seperti memperlakukan ibunya. “Inilah cara bagaimana anak Anda mulai memahami bagaimana pria dan wanita
berhubungan satu sama lain,” ujar Sluss.
7. Tunjukkan role model wanita sukses
Tunjukkan keadaan anak Anda bahwa wanita juga bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan. Sebutkan wanita-wanita heroik, atau yang memiliki kesuksesan. Atau, Anda juga bisa menjadi role model membanggakan bagi anak Anda. (umi)
• VIVAnews